Bahasa-bahasa lain, termasuk Lingala dan Yoruba, bahasa
lokal di beberapa bagian Afrika, Mirpuri dan Hindko, bahasa lokal Pakistan,
juga dikuasai dengan sangat baik oleh beberapa siswa.
\
Keragaman bahasa ini menjadi tantangan yang dihadapi guru. Namun
mereka bangga dengan ''kekayaan'' bahasa di sekolah mereka.
Tahun lalu, 91 persen murid mencapai tingkat patokan empat
atau di atas rata-rata nilai siswa Inggris dalam bahasa Inggris dan 89 persen
dalam matematika.
Sebagian besar siswa berasal dari latar belakang Pakistan
dan bahasa pertama yang paling umum dipakai adalah bahasa Urdu dan Mirpuri.
Untuk berurusan dengan berbagai bahasa yang dipakai, para guru semua dilatih
untuk mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa tambahan.
Sekolah kadang-kadang menggunakan penerjemah, juga sebagai
''teman'' mereka. Siswa baru di sekolah ini dipasangkan dengan seorang siswa
lain yang memiliki bahasa ibu yang sama dan dapat membantu mereka untuk mulai
belajar bahasa Inggris.
Bahasa sehari-hari lain di sekolah ini adalah bahasa Afrika,
Arab Irak, Arab Lingala, Arab Sudan, Arab Yaman, Bengali Bangla, Bengali
Sylheti, Cek, Belanda, Inggris, Gaelic, Gujarati, Gurmukhi , Hindko, logat
Jamaika, Kachi, Lingala, Mirpuri, Nepal, Pashto, Polandia, Portugis, Punjabi,
Rumania, Somalia, Spanyol, Sudan, Swiss Prancis, Tamil, Urdu, dan bahasa
Yoruba.
Angka yang diperoleh Mail Birmingham mengungkapkan bahwa ada
lebih dari 120 bahasa yang dipakai di sekolah ini. Meskipun merupakan sekolah
Katolik, mayoritas murid di sekolah ini berasal dari latar belakang Pakistan
dan tak sedikit yang beragama lain.
"Banyak siswa yang mendaftar tak memiliki kemampuan
bahasa Inggris sedikit pun, dan hal pertama yang kita lakukan adalah
memasangkan mereka dengan anak lain karena itu adalah cara terbaik untuk bahasa
yang akan diperkenalkan kepada mereka," kata Evelyn Harper, sang kepala
sekolah.
sumber:http://asalasah.blogspot.com/2013/02/sekolah-yang-muridnya-berbicara-dengan.html