Cerita Horor Hantu Sekolah, Hei pasukan seribu semuanya, kali
ini seribuji pengen share cerita horror buat teman-teman sekalian,soalnya
semenjak blog sederhana ini lahir,belum pernah sekali pun cerita tentang kisah horror..hehehe,nah
kali ini seribuji mau buat suasana baru agar artikel yang disajikan tidak
monoton. Nah untuk tidak membuang-buang waktu (yang patut dibuang itu hanyalah
sampah) nih cerita horornya..cekidooot:
Ini kisah nyata seorang sisiwi sma. saat itu
ketika dia Sedang akan berangkat sekolah, pagi itu udaranya seperti biasa yaitu
dingin dan masih sedikit bercampur debu kendaraan, pukul 5 pagi ketika dia
menaiki sebuah angkot ada seorang lelaki ganteng dan berpakaian SMA sama
seperti dia, karna itulah yang membuat dia penasaran siapakah dia? Kok dia baru
melihatnya kali ini sedangkan di sekolah sepertinya tidak pernah muncul batang
hidungnya apalagi dilengannya ada tempelan bertulis “XI” yang berarti
seharusnya dia mengenalnya. Ketika diperjalanan dia makin merasa aneh ketika
angkot ini begitu sepi tidak seperti biasanya dipenuhi pelajar terutama pelajar
wanita seperti dia dan ditambah jalanan macet tidak seperti biasanya pula,
tiba-tiba lelaki itu melihat dia dan berkata “Hai, kenalin nama gue Rizky, nama
lu siapa?”, karna dia menyapa dan bertanya maka dia jawab “hai juga, nama aku
Monica”, tapi dia hanya tersenyum dan berkata “senang berkenalan dengan kamu
Monica”, saat itupula dia menghapus segala keburukan dalam pikiran dia tentang
dia. 10 menit kemudian akhirnya sampai juga di sekolah dan lelaki itupun ikut
turun bahkan dia membayarkan uang angkot dia, saat dia masuk gerbang sembari
mengobrol dengan dia justru dia merasa orang disekitar dia melihat kearah dia
dengan tatapan yang tidak biasa hingga lelaki itu pamit kepada dia “oh iya Nic,
aku masuk kelas dulu ya dan makasih ya udah mau kenalan sama aku” lalu aku membalasnya
dengan senyum dan berkata “terimakasih kembali Ki”.
Disaat dia berjalan sendiri
menuju kelas, teman dia Sani mendatangiku dan berkata “heh mon, lu daritadi
ngobrol sama siapa sih?” dibarengi ekspresi wajah yang heran, “loh masa lu gak
kenal San? Dia kan Rizky anak kelas 11 loh” “hah Rizky?! Gak mungkin! Kan
diangkatan kita dari jaman kelas 10 juga gak ada yang namanya Rizky! Ngaco kamu
Nic” jawab Sani dengan ekspresi yang makin heran, ternyata Fikri kakak kelasku
ikut campur terhadap obrolan dia dengan Sani dan langsung berkata “Rizky itu
angkatan kakak, dia meninggal tahun lalu karena kecelakaan tunggal di jalan
tol” lalu aku dan Sani pun semakin heran, “gak usah heran kalian, disekolah ini
yang namanya Rizky ya cuman dia dan dia itu anak yang paling sering dibully
teman-temannya bahkan kakak kelas dan adik kelasnya juga! Mungkin kalian salah
satunya…” “kenapa dia sering dibully kak? Kan dia ganteng” dia bertanya kepada
kak Fikri, “iyah, menurut beberapa omongan dia ganteng karna memakai dukun tapi
kakak yakin dia jadi ganteng karena telah berhasil menurunkan berat badannya
dan sering berolahraga sehingga menjadi ideal badannya.” “kakak kenal Rizky
sejak kapan?” Tanya Sani, “kakak baru kenal dia saat kelas 10 dulu, dia gendut
tetapi sejak kenaikkan kelas justru dia menjadi ideal dan tampan”, lalu bel
tanda masukpun berbunyi, Dia dan Soni pun langsung pergi ke kelas. Di
dalam kelas selama pelajaran dia tidak bisa berkonsentrasi karena kurang enak
badan dan kepikiran tentang Rizky terus, “Monica! Monica! Hei! Kenapa kamu
bengong terus?!” marah bu guru kepadaku, “eeeehhhh tidak bu, sa-dia kurang enak
badan saja” jawabku sambil tergagu-gagu, “yasudah, Sani tolong antarkan Monica
ke ruang UKS!” “baik bu…” jawab Sani.
Kelasku dengan ruang UKS tidak terlalu
jauh tetapi rasanya dia sudah capek sekali padahal baru melewati 2 kelas dan
tiba-tiba dia melihat suatu bayangan dan berteriak “AAAAAAAAA!!!!!!” dan saat
itupula-lah dia tidak sadarkan diri. “Monica! Monica! Monica! Monica! Sadar
Monica!” aku mendengar suara itu tetapi tidak terlalu jelas dan akupun merasa
seperti sedang disebuah tempat yang indah, rumput hijau tak berpenghujung,
udara sejuk, matahari yang tidak panas, tetapi tiba-tiba suara teriakkan
memanggil ku untuk sadar hilang. Ada sebuah suara “hai Monica!” dan saat dia
berbalik badan dan ternyata Rizky disana! Entah kenapa dia tidak ketakutan atau
terkejut apalagi dia sudah tahu bahwa Rizky telang meninggal tahun lalu.
“Monica, kamu jangan heran, kamu akan baik-baik saja kok disini” “iya Ki, oh
iya ini aku dimana?” “kamu disebuah padang rumput, aku harap kamu suka disini
tapi, kamu harus ingat bahwa tempat kamu sebenarnya bukan disini”, lalu
tiba-tiba Rizky melambaikan tangan ke arah ku dan saat itu pula aku membuka
mata dan melihat guru beserta Sani berada disamping diriku. “Monica, kamu gak
apa-apa?” Tanya seorang guru yang tidak begitu jelas ku lihat tetapi suaranya
ku kenali, “iya, gak apa-apa”. Lalu tak lama kedua orang tuaku datang dan
membawaku pulang, diceritakan orang tuaku ternyata dia sudah pingsan hampir 30
menit maka karna itulah pihak sekolah memanggil orang tua dia, saat itu pula dia
berpikir padahal dia hanya merasakan sekitar 3 menit dan tempat apakah saat dia
pingsan tadi berarti?! Pertanyaan itu dia pendam. Selama perjalanan menuju
rumah sakit dia terus mengeluarkan keringat panas dingin dan dengan muka pucat
sekali, sesampainya di rumah sakit dia berjalan sambil dituntun bapak dia. 15
menit menunggu giliran, saat dia masuk dan selesai diperiksa justru dokter bilang
tidak ada yang salah dari hasil diperiksa dan dia hanya diberi obat berupa
vitamin dan penguat imun tubuh serta harus beristirahat selama 2 hari di rumah.
Ibu dia menunggu mengambil obat sedangkan dia dituntun oleh bapak dia berjalan
ke mobil agar dia tidak lelah, lalu diapun tidur di dalam mobil.
Sesampainya di rumah dia
dibangunkan oleh bapak dia, saat itupula dia merasa tidak sakit lagi justru
sangat berenergi tetapi tetap saja dia disuruh istirahat, dikarenakan masih
merasa mengantuk dia pun lebih memilih tidur lagi. “Hai Monica, selamat datang
kembali ya!” tiba-tiba suara itu muncul lagi dan dia tersadar bahwa dia ada
disebuah padang rumput yang sepertinya pernah dia datangi namun dia tidak ingat
segalanya kecuali wajahnya, dia Rizky! “Monica! Kenapa bengong?” “enggak kok
ki, oh iya ini dimana sih?” Tanya ku, “ini alam ku, Mon, kenapa gitu? Beda ya?”
“iya, aku ngerasa aneh aja disini”, “kamu gak usah takut, sebenernya aku pingin
ngomong sesuatu ke kamu, bilangin ke Fikri bahwa dia harus bertanggung jawab
atas semua ini!” tiba-tiba Rizky bersuara keras sambil membentak, “memangnya
kenapa?” Tanya ku sambil ketakutan, “jadi begini Mon cerita, dulu waktu aku
sedang jalan-jalan bersama pacarku, aku kecelakaan di tol, pacarku entah kemana
sekarang, sopir dan aku mati seketika di tempat karna kepala kami membentur
benda keras” “lalu?”, “lalu, akupun mati, sebenarnya sekarang yang kamu lihat
bukanlah aku tetapi jin yang memang tahu semua tentang Rizky, aku ingin Fikri
bertanggung jawab atas perbuatannya!” kembali dia berkata dengan nada tinggi,
“memang apa yang Fikri lakukan?! Dan kenapa?!” Tanya ku sambil heran, “dia yang
membuat rem mobil ku tidak berfungsi! Sebenarnya aku tahu dia suka sama pacarku,
namanya Putry, tetapi Putry tidak menyukainya” “lalu kenapa aku?!” “hanya kamu
yang bisa melihatku, aku harap kamu mau menyampaikan ini kepada Fikri, bahwa
dia harus menyerahkan diri ke kepolisian dan meminta maaf ke keluarga ku”. Lalu
tiba-tiba suara Rizky menghilang dan akupun terbangun dari tidur.
“Maaah!” teriakku memanggil ibu,
“iya apa Mon?!” “Mana HP aku???” Tanya ku, “itu, didekat TV”. Akupun mengambil
HP ku dan menelpon Fikri, “halo?” “ini kak Fikri kan?” “iya, ada apa Mon?” “gini
kak, kakak harus segera menyerahkan diri ke polisi atau aku yang bakalan
melaporkan kakak ke polisi!” “jangan-jangan kamu tahu masalah ini kan!” “iya
kak!! Aku tahu semuanya!!” “berarti kamu yang seharusnya dibunuh!” “tidak
akan bisa! Lihat saja!” (telepon dimatikan oleh Fikri), dengan segera dia pun
bergegas mandi dan mengajak ayah pergi ke kantor polisi saat waktu maghrib itu,
disepanjang jalan dia memberitahu semuanya kepada ayahku tentang kasus yang
akan dia laporkan ke polisi itu. Sesampainya di kantor polisi, tiba-tiba di tas
kecilku ada sebuah kertas yang sudah lecek dan bertuliskan “Monica, pakai semua
barang ini untuk menuntut Fikri, dan sebelum dia dipenjara mohon biarkan dia
untuk meminta maaf ke keluarganya dan keluargaku baru dia boleh dipenjara” dan
ternyata ada benda-benda tajam serta sebuah kaset video CCTV yang melihatkan
bahwa Fikri merusak rem mobil saat mobil tersebut berada di parkiran, dia masuk
kedalam kantor polisi dan memberitahukan semuanya serta semua bukti yang
‘tiba-tiba’ berada di dalam tas kecilku. Setelah melapor, dia pun pulang dan
keesokan harinya pihak kepolisian datang ke rumahku dan menyuruh dia
menunjukkan Fikri maka dia pun membawa polisi ke sekolah dan langsung menangkap
Fikri. Selama 3 hari Fikri ditahan di kantor polisi tanpa mau mengakui
perbuatannya, akhirnya dia mengakui perbuatannya dan meminta maaf ke keluarga
dan keluarga Rizky.
3 bulan sudah dia tidak pernah
mendengar kabar Fikri dipenjara namun tiba-tiba sebuah kabar mengejutkan dari
keluarga Fikri, bahwa Fikri menjadi gila dan membunuh dirinya sendiri dengan
sebuah obeng yang entah didapatkannya darimana itu, Fikri meninggal di sel-nya.
Dia pun beserta teman-teman mendatangi pemakamannya keesokan harinya dan dia
melihat sesosok lelaki berdiri dibelakang sebuah pohon dan membawa tulisan
“TERIMAKASIH” dan ternyata dia adalah Rizky tetapi tiba-tiba sesosok itu
berubah wujud, wajahnya hancur mengerikan dan menghilang begitu saja.
Bagaimana kawan pasukan
seribu,cukup membuat bulu ketiak merinding kan?? hehehe