Sunday, 4 January 2015

Cerita Horor Hantu Sekolah

Cerita Horor Hantu Sekolah, Hei pasukan seribu semuanya, kali ini seribuji pengen share cerita horror buat teman-teman sekalian,soalnya semenjak blog sederhana ini lahir,belum pernah sekali pun cerita tentang kisah horror..hehehe,nah kali ini seribuji mau buat suasana baru agar artikel yang disajikan tidak monoton. Nah untuk tidak membuang-buang waktu (yang patut dibuang itu hanyalah sampah) nih cerita horornya..cekidooot:

Eits lupa,jika membaca cerita ini,diharapkan ditemani warga sekampung,biar ramai gitu..hehehe

Cerita Horor, cerita seram, cerita hantu, horor, kisah horor


Ini kisah nyata seorang sisiwi sma. saat itu ketika dia Sedang akan berangkat sekolah, pagi itu udaranya seperti biasa yaitu dingin dan masih sedikit bercampur debu kendaraan, pukul 5 pagi ketika dia menaiki sebuah angkot ada seorang lelaki ganteng dan berpakaian SMA sama seperti dia, karna itulah yang membuat dia penasaran siapakah dia? Kok dia baru melihatnya kali ini sedangkan di sekolah sepertinya tidak pernah muncul batang hidungnya apalagi dilengannya ada tempelan bertulis “XI” yang berarti seharusnya dia mengenalnya. Ketika diperjalanan dia makin merasa aneh ketika angkot ini begitu sepi tidak seperti biasanya dipenuhi pelajar terutama pelajar wanita seperti dia dan ditambah jalanan macet tidak seperti biasanya pula, tiba-tiba lelaki itu melihat dia dan berkata “Hai, kenalin nama gue Rizky, nama lu siapa?”, karna dia menyapa dan bertanya maka dia jawab “hai juga, nama aku Monica”, tapi dia hanya tersenyum dan berkata “senang berkenalan dengan kamu Monica”, saat itupula dia menghapus segala keburukan dalam pikiran dia tentang dia. 10 menit kemudian akhirnya sampai juga di sekolah dan lelaki itupun ikut turun bahkan dia membayarkan uang angkot dia, saat dia masuk gerbang sembari mengobrol dengan dia justru dia merasa orang disekitar dia melihat kearah dia dengan tatapan yang tidak biasa hingga lelaki itu pamit kepada dia “oh iya Nic, aku masuk kelas dulu ya dan makasih ya udah mau kenalan sama aku” lalu aku membalasnya dengan senyum dan berkata “terimakasih kembali Ki”.

Disaat dia berjalan sendiri menuju kelas, teman dia Sani mendatangiku dan berkata “heh mon, lu daritadi ngobrol sama siapa sih?” dibarengi ekspresi wajah yang heran, “loh masa lu gak kenal San? Dia kan Rizky anak kelas 11 loh” “hah Rizky?! Gak mungkin! Kan diangkatan kita dari jaman kelas 10 juga gak ada yang namanya Rizky! Ngaco kamu Nic” jawab Sani dengan ekspresi yang makin heran, ternyata Fikri kakak kelasku ikut campur terhadap obrolan dia dengan Sani dan langsung berkata “Rizky itu angkatan kakak, dia meninggal tahun lalu karena kecelakaan tunggal di jalan tol” lalu aku dan Sani pun semakin heran, “gak usah heran kalian, disekolah ini yang namanya Rizky ya cuman dia dan dia itu anak yang paling sering dibully teman-temannya bahkan kakak kelas dan adik kelasnya juga! Mungkin kalian salah satunya…” “kenapa dia sering dibully kak? Kan dia ganteng” dia bertanya kepada kak Fikri, “iyah, menurut beberapa omongan dia ganteng karna memakai dukun tapi kakak yakin dia jadi ganteng karena telah berhasil menurunkan berat badannya dan sering berolahraga sehingga menjadi ideal badannya.” “kakak kenal Rizky sejak kapan?” Tanya Sani, “kakak baru kenal dia saat kelas 10 dulu, dia gendut tetapi sejak kenaikkan kelas justru dia menjadi ideal dan tampan”, lalu bel tanda masukpun berbunyi,  Dia dan Soni pun langsung pergi ke kelas. Di dalam kelas selama pelajaran dia tidak bisa berkonsentrasi karena kurang enak badan dan kepikiran tentang Rizky terus, “Monica! Monica! Hei! Kenapa kamu bengong terus?!” marah bu guru kepadaku, “eeeehhhh tidak bu, sa-dia kurang enak badan saja” jawabku sambil tergagu-gagu, “yasudah, Sani tolong antarkan Monica ke ruang UKS!” “baik bu…” jawab Sani.

Kelasku dengan ruang UKS tidak terlalu jauh tetapi rasanya dia sudah capek sekali padahal baru melewati 2 kelas dan tiba-tiba dia melihat suatu bayangan dan berteriak “AAAAAAAAA!!!!!!” dan saat itupula-lah dia tidak sadarkan diri. “Monica! Monica! Monica! Monica! Sadar Monica!” aku mendengar suara itu tetapi tidak terlalu jelas dan akupun merasa seperti sedang disebuah tempat yang indah, rumput hijau tak berpenghujung, udara sejuk, matahari yang tidak panas, tetapi tiba-tiba suara teriakkan memanggil ku untuk sadar hilang. Ada sebuah suara “hai Monica!” dan saat dia berbalik badan dan ternyata Rizky disana! Entah kenapa dia tidak ketakutan atau terkejut apalagi dia sudah tahu bahwa Rizky telang meninggal tahun lalu. “Monica, kamu jangan heran, kamu akan baik-baik saja kok disini” “iya Ki, oh iya ini aku dimana?” “kamu disebuah padang rumput, aku harap kamu suka disini tapi, kamu harus ingat bahwa tempat kamu sebenarnya bukan disini”, lalu tiba-tiba Rizky melambaikan tangan ke arah ku dan saat itu pula aku membuka mata dan melihat guru beserta Sani berada disamping diriku. “Monica, kamu gak apa-apa?” Tanya seorang guru yang tidak begitu jelas ku lihat tetapi suaranya ku kenali, “iya, gak apa-apa”.  Lalu tak lama kedua orang tuaku datang dan membawaku pulang, diceritakan orang tuaku ternyata dia sudah pingsan hampir 30 menit maka karna itulah pihak sekolah memanggil orang tua dia, saat itu pula dia berpikir padahal dia hanya merasakan sekitar 3 menit dan tempat apakah saat dia pingsan tadi berarti?! Pertanyaan itu dia pendam. Selama perjalanan menuju rumah sakit dia terus mengeluarkan keringat panas dingin dan dengan muka pucat sekali, sesampainya di rumah sakit dia berjalan sambil dituntun bapak dia. 15 menit menunggu giliran, saat dia masuk dan selesai diperiksa justru dokter bilang tidak ada yang salah dari hasil diperiksa dan dia hanya diberi obat berupa vitamin dan penguat imun tubuh serta harus beristirahat selama 2 hari di rumah. Ibu dia menunggu mengambil obat sedangkan dia dituntun oleh bapak dia berjalan ke mobil agar dia tidak lelah, lalu diapun tidur di dalam mobil.


Sesampainya di rumah dia dibangunkan oleh bapak dia, saat itupula dia merasa tidak sakit lagi justru sangat berenergi tetapi tetap saja dia disuruh istirahat, dikarenakan masih merasa mengantuk dia pun lebih memilih tidur lagi. “Hai Monica, selamat datang kembali ya!” tiba-tiba suara itu muncul lagi dan dia tersadar bahwa dia ada disebuah padang rumput yang sepertinya pernah dia datangi namun dia tidak ingat segalanya kecuali wajahnya, dia Rizky! “Monica! Kenapa bengong?” “enggak kok ki, oh iya ini dimana sih?” Tanya ku, “ini alam ku, Mon, kenapa gitu? Beda ya?” “iya, aku ngerasa aneh aja disini”, “kamu gak usah takut, sebenernya aku pingin ngomong sesuatu ke kamu, bilangin ke Fikri bahwa dia harus bertanggung jawab atas semua ini!” tiba-tiba Rizky bersuara keras sambil membentak, “memangnya kenapa?” Tanya ku sambil ketakutan, “jadi begini Mon cerita, dulu waktu aku sedang jalan-jalan bersama pacarku, aku kecelakaan di tol, pacarku entah kemana sekarang, sopir dan aku mati seketika di tempat karna kepala kami membentur benda keras” “lalu?”, “lalu, akupun mati, sebenarnya sekarang yang kamu lihat bukanlah aku tetapi jin yang memang tahu semua tentang Rizky, aku ingin Fikri bertanggung jawab atas perbuatannya!” kembali dia berkata dengan nada tinggi, “memang apa yang Fikri lakukan?! Dan kenapa?!” Tanya ku sambil heran, “dia yang membuat rem mobil ku tidak berfungsi! Sebenarnya aku tahu dia suka sama pacarku, namanya Putry, tetapi Putry tidak menyukainya” “lalu kenapa aku?!” “hanya kamu yang bisa melihatku, aku harap kamu mau menyampaikan ini kepada Fikri, bahwa dia harus menyerahkan diri ke kepolisian dan meminta maaf ke keluarga ku”. Lalu tiba-tiba suara Rizky menghilang  dan akupun terbangun dari tidur.


“Maaah!” teriakku memanggil ibu, “iya apa Mon?!” “Mana HP aku???” Tanya ku, “itu, didekat TV”. Akupun mengambil HP ku dan menelpon Fikri, “halo?” “ini kak Fikri kan?” “iya, ada apa Mon?”  “gini kak, kakak harus segera menyerahkan diri ke polisi atau aku yang bakalan melaporkan kakak ke polisi!” “jangan-jangan kamu tahu masalah ini kan!” “iya kak!! Aku tahu semuanya!!” “berarti kamu yang seharusnya dibunuh!” “tidak akan bisa! Lihat saja!” (telepon dimatikan oleh Fikri), dengan segera dia pun bergegas mandi dan mengajak ayah pergi ke kantor polisi saat waktu maghrib itu, disepanjang jalan dia memberitahu semuanya kepada ayahku tentang kasus yang akan dia laporkan ke polisi itu. Sesampainya di kantor polisi, tiba-tiba di tas kecilku ada sebuah kertas yang sudah lecek dan bertuliskan “Monica, pakai semua barang ini untuk menuntut Fikri, dan sebelum dia dipenjara mohon biarkan dia untuk meminta maaf ke keluarganya dan keluargaku baru dia boleh dipenjara” dan ternyata ada benda-benda tajam serta sebuah kaset video CCTV yang melihatkan bahwa Fikri merusak rem mobil saat mobil tersebut berada di parkiran, dia masuk kedalam kantor polisi dan memberitahukan semuanya serta semua bukti yang ‘tiba-tiba’ berada di dalam tas kecilku. Setelah melapor, dia pun pulang dan keesokan harinya pihak kepolisian datang ke rumahku dan menyuruh dia menunjukkan Fikri maka dia pun membawa polisi ke sekolah dan langsung menangkap Fikri. Selama 3 hari Fikri ditahan di kantor polisi tanpa mau mengakui perbuatannya, akhirnya dia mengakui perbuatannya dan meminta maaf ke keluarga dan keluarga Rizky. 


3 bulan sudah dia tidak pernah mendengar kabar Fikri dipenjara namun tiba-tiba sebuah kabar mengejutkan dari keluarga Fikri, bahwa Fikri menjadi gila dan membunuh dirinya sendiri dengan sebuah obeng yang entah didapatkannya darimana itu, Fikri meninggal di sel-nya. Dia pun beserta teman-teman mendatangi pemakamannya keesokan harinya dan dia melihat sesosok lelaki berdiri dibelakang sebuah pohon dan membawa tulisan “TERIMAKASIH” dan ternyata dia adalah Rizky tetapi tiba-tiba sesosok itu berubah wujud, wajahnya hancur mengerikan dan menghilang begitu saja.

Bagaimana kawan pasukan seribu,cukup membuat bulu ketiak merinding kan?? hehehe