Friday, 22 August 2014

kisah nyata seorang anak durhaka kepada ibunya

ibu,seorang wanita yang telah melahirkan kita kedunia ini dengan penuh pengorbanan dan diantara dua pilihan,hidup atau mati,hal ini yang membuat kita sebagai seorang anak tidak punya alasan untuk membenci bahkan durhaka kepada beliau.bahkan begitu tingginya kemuliaan seorang ibu,penentu kita masuk surga atau tidak itu ada pada ibu.
anak durhaka, durhaka kepada ibu, anak durhaka kepada ibu, durhaka

Barang siapa yang durhaka kepada ibunya maka pintu surga akan tertutup serapat-rapatnya,dan pintu
neraka dibuka selebar-lebarnya,inilah gambaran begitu tingginya derajat seorang ibu.Hanya orang-orang yang tidak mempunyai hati nurani yang tega mendurhakai ibunya.

nah itu tadi sekilas tentang betapa luar biasanya peranan seorang ibu,dan resiko apa yang akan diterima jika durhaka terhadap ibu,dan kali ini seribuji akan memberikan sepenggal kisah nyata seorang anak yang durhaka terhadap ibu kandungnya sendiri:

Seorang ibu berusia 90 tahun ini terpaksa harus dikurung dan tak diberi makan oleh anak-anaknya. Akibatnya, tubuh sang ibu hanya menyisakan tulang karena tak mendapat makan selama sebulan. Kejadian ini pun terungkap setelah tetangga bernama Xiang Xiang membongkar peristiwa tersebut.

Xiang menyaksikan sendiri bahwa ibu bernama Si Mei itu kelaparan. Xiang pun memutuskan untuk menolong sembunyi-sembunyi saat anak-anak Si Mei tidak ada di sana. “Aku berjalan ke rumah itu sembunyi-sembunyi. Saat wanita tua itu mendengar suaraku, kalimat pertama yang ia katakan, ‘tolong suapi aku..suapi aku’,” cerita Xiang.
anak durhaka, durhaka kepada ibu, anak durhaka kepada ibu, durhaka

Lebih lanjut Xiang menuturkan, keluarga Si Mei sepertinya sengaja ingin membuat ibunya mati dengan cara membuatnya kelaparan. Jika Xiang tak memberi ibu tua itu bubur secara sembunyi-sembunyi, Si Mei tak akan makan apapun. Si Mei benar-benar tak diurus oleh keluarga dan anak-anaknya. Sampai-sampai ia buang air di tempat yang sama di mana ia tidur.

Kesaksian Xiang Xiang ini sedikit menimbulkan pertanyaan kenapa ia tak langsung menghubungi polisi, menurut media Shanghaiist. Sedangkan dilansir dari Apple Daily, Menurut sumber Apple Daily, muncul sebuah keterangan bahwa anak Si Mei adalah anak adopsi yang juga sudah berumur 60 tahun dan tak bisa mengurus ibunya lagi. Bahkan, sang anak pun tak bisa mengurus dirinya sendiri.

anak durhaka, durhaka kepada ibu, anak durhaka kepada ibu, durhaka

Hingga saat ini, pihak berwajib masih menindak lanjuti kasus tersebut. Kemungkinan anak adopsi Si Mei atau keluarganya yang lain akan berurusan dengan hukum. Meski sudah diurus oleh Xiang, Tuhan pun mengambil nyawa Si Mei pada 14 Juni lalu. Sungguh memilukan kisah Si Mei. Semoga kisah ini dapat memberikan pelajaran bagi setiap anak agar selalu menyanyangi dan mengasihi ibunya dengan tulus dan tanpa pamrih.

nah itu tadi kisah nyata seorang anak yang durhaka terhadap ibunya,semoga ini bisa menjadi renungan bagi kita semua,agar tetap menjaga dan merawat ibu kita,jangan pernah ada rasa lelah untuk merawat ibu kita,ingat!! apakah kita pernah melihat ibu kita berkata saya lelah pada saat merawat kita sampai saat ini?? tidak! itu karena ibu adalah wujud bidadari surga,yang merupakan anugerah terindah yang diturunkan tuhan untuk anaknya.