Konsumsi gula berlebihan menjadi
penyebab dari berbagai masalah bagi manusia seperti diabetes melitus dan
kenaikan berat badan. Namun, pada waktu-waktu tertentu, sulit untuk menahan
keinginan untuk memakan makanan manis sarat gula seperti cake, biskuit, atau es
krim. Tidak hanya yang memiliki rasa manis, gula sebenarnya juga terdapat pada
sumber karbohidrat seperti nasi, tepung, atau kraker.
Gula dipecah menjadi glukosa atau
fruktosa di dalam tubuh. Apa sebenarnya yang mereka lakukan di dalam tubuh?
Glukosa
Diserap dalam usus, glukosa lantas
memicu pankreas untuk memproduksi hormon insulin, hormon yang bertugas untuk
membawa glukosa masuk ke dalam sel agar dapat diubah menjadi energi.
Tetapi, banyak makanan yang
mengandung terlalu banyak gula yang membuat darah dipenuhi oleh glukosa yang
belum terbawa ke dalam sel.
Hormon insulin membuat produksi
hormon leptin, hormon yang membuat Anda merasa kenyang menjadi menurun.
Akibatnya, semakin banyak hormon insulin yang diproduksi, Anda akan merasa
semakin lapar. Akhirnya, otak memerintahkan agar gula yang ada dalam tubuh diubah
menjadi lemak dan ditumpuk pada bagian-bagian tubuh, misalnya pada perut Anda.
Kadar insulin yang terlalu tinggi
juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya Alzheimer yang menyebabkan
kepikunan.
Tidak hanya itu, mengonsumsi terlalu
banyak gula yang membuat hormon insulin diproduksi terlalu banyak akan membuat
sel menjadi kebal atau resiisten sehingga tidak lagi membuat glukosa dalam
darah masuk ke dalam sel. Glukosa akan menumpuk dalam darah yang menjadi awal
mula dari diabetes.
Fruktosa
Setelah diserap dalam usus, fruktosa
lalu dibawa ke dalam hati untuk dimetabolisme agar dapat digunakan oleh tubuh.
Tetapi liver tidak dapat mencerna fruktosa dalam jumlah besar. Akibatnya
akibatnya ini akan memicu timbulnya gelembung lemak dalam usus. Yang membuat
kondisi yang disebut perlemakan hati.