Kebiasaan merokok tidak hanya
mempengaruhikesehatan secara fisik saja, tetapi juga secara kejiwaan. Khususnya
pada remaja, hobi merokok membuat masa muda terasa 5 kali lebih tidak bahagia dan rentan
terjerumus dalam tindak kekerasan.
Hasil pengamatan menunjukkan, remaja yangpunya
gaya hidup tidak sehat termasuk merokok dan banyak minum
alkoholmendapatkan skor kebahagiaan 4-5 kali lebih rendah daripada yang memiliki
gayahidup sehat. Rokok paling membuattidak bahagia, yakni dengan
skor 5kali lebih rendah.
Sementara skor kebahagiaan paling tinggi diperoleh para remaja yang rajin makan sayur dan buah-buahan. Gaya hidup yang juga meningkatkan kebahagiaan menurut penelitian tersebut antara lain rajin olahraga, serta mengurangi konsumsi keripik, soda dan makanan bergula.
Dr Cara Brooker yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, kecenderungan ini teramati konsisten bahkan ketikadi sesuaikan dengan faktor lain seperti status ekonomi sosal dan tingkat pendidikan orangtua. Artinya hasil penelitian ini diyakini dapat mewakili populasi remajapada umumnya.
"Pesannya adalah remaja harus memiliki gaya hidup sesehat mungkin. Ikut-ikutan menjalani perilaku orang dewasa yang tidak bahagia sama sekali tidak akan membantunya tampak dewasa," kata Dr Brooker, seperti dikutip dari Dailymail.
Penelitian ini juga mengungkap, gaya hidup remaja paling rentan berubah menjadi tidak sehat pada usia 13-15 tahun.Pada usia ini, konsumsi sayur dan buah-buahan maupun kebiasaan olahraga turun rata-rata 11 persen sedangkan konsumsi rokok dan alkohol naik dari 8 persen menjadi 41 persen.
Sementara skor kebahagiaan paling tinggi diperoleh para remaja yang rajin makan sayur dan buah-buahan. Gaya hidup yang juga meningkatkan kebahagiaan menurut penelitian tersebut antara lain rajin olahraga, serta mengurangi konsumsi keripik, soda dan makanan bergula.
Dr Cara Brooker yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, kecenderungan ini teramati konsisten bahkan ketikadi sesuaikan dengan faktor lain seperti status ekonomi sosal dan tingkat pendidikan orangtua. Artinya hasil penelitian ini diyakini dapat mewakili populasi remajapada umumnya.
"Pesannya adalah remaja harus memiliki gaya hidup sesehat mungkin. Ikut-ikutan menjalani perilaku orang dewasa yang tidak bahagia sama sekali tidak akan membantunya tampak dewasa," kata Dr Brooker, seperti dikutip dari Dailymail.
Penelitian ini juga mengungkap, gaya hidup remaja paling rentan berubah menjadi tidak sehat pada usia 13-15 tahun.Pada usia ini, konsumsi sayur dan buah-buahan maupun kebiasaan olahraga turun rata-rata 11 persen sedangkan konsumsi rokok dan alkohol naik dari 8 persen menjadi 41 persen.
sumber;http://www.menjelma.com/2012/09/agan-kudu-baca-ne-remaja-yang-tidak.html